Thursday, January 17, 2013

Buaian suara dari Timur di Konser Keajaiban Indonesia

Konser Keajaiban Indonesia 2012 Kolaborasi Glenn fredly dan Oele Pattiselano di Konser Keajaiban Indonesia 2012

Konser Keajaiban Indonesia 2012 yang digelar di Jakarta pada Kamis (13/12) berlangsung meriah. Ribuan penonton berbaju batik memadati Ballroom Ritz Carlton Pacific Place Jakarta. Konser bertajuk “The Great Indonesian Songbook, Sound From The East” ini merupakan hasil kerjasama Kementrian Pariwisata dan MarkPlus Inc dan didukung oleh Garuda Indonesia. Antusiasme penonton sukses terpancing dengan kehadiran sejumlah musisi tanah air seperti Bob Tutupoli, Glen Fredly, Lea Simanjuntak, Barry Likumahuwa, Igo, dan yang tak kalah spesial, Molluca Bamboowind Orchestra (MBO).

Sebelum konser dimulai, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengumumkan 50 Creative Tourism Ambassador. Kelima puluh duta ini dibagi ke dalam tiga kategori, yakni anak muda (Youth), perempuan (Women), dan Netizen. Beberapa diantaranya yakni Atilah Soeryadjaya (Produser Matah Ati), Bandanaira (Duo musisi), Daniel Mananta (Pemilik label “Damn I Love Indonesia”), Farah Quinn (Celebrity Chef), Mutiara Udjo (Pengelola Saung Angklung Udjo), Riyanni Djangkaru (Pemimpin Redaksi Divemag), Risa Susaenty (Atlet Downhill bike), dan Runi Palar (Pengrajin Perak). Daftar lengkap kelima puluh duta ini dapat dilihat di sini.

MBO membuka konser dengan tembang Rayuan Pulau Kelapa yang dibawakan secara instrumental. Alunan syahdu orkes bambu langsung menyeruak ke penjuru ruangan.

Lukisan pasir Dongeng tentang tanah Timur yang diceritakan melalui sketsa pada layar besar

Seluruh musisi yang tampil malam itu mengenakan busana yang dirancang langsung oleh desainer berdarah Ambon, Samule Wattimena. Termasuk ke-180 pemain musik MBO yang diboyong langsung dari Maluku. Mereka mengenakan busana putih yang dipadukan dengan tutup kepala berwarna emas, senada dengan gaun yang dipakai penyayi latar wanita.

Sejumlah lagu nasional dan daerah dinyanyikan malam itu. Suasana semakin meriah saat Albert Fakdawer yang terkenal lewat aktingnya dalam film Denias, Senandung di Atas Awan membawakan lagu Yamko Rambe Yamko dan Sajojo. Penonton spontan berdiri dan bergoyang mengikuti irama. Lagu-lagu daerah yang juga sempat dibawakan oleh musisi yang tampil malam itu antara lain Gundul-gundul Pacul, O Inanikeke, dan Si Patokaan.

Bob Tutuppoli turut menyumbang beberapa lagu, salah satunya ialah Sio Mama. Musisi gaek ini mempersembahkan lagu tersebut kepada para ibu yang menurutnya adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terindah. Tak pelak, suasana haru menyeruak di penjuru ruangan.

Bob Tutuppoli The Great Indonesian Songbook, Sound From The East Penampilan Bob Tutuppoli dalam “The Great Indonesian Songbook, Sound From The East”

Glenn Fredly tampil terakhir berkolaborasi dengan gitaris jazz senior Oele Pattiselano, dan Barry Likumahuwa and Project. Sejumlah lagu mereka bawakan, diantaranya Rasa Sayange  dan Timur. “Kami orang Timur memang susah diam, maunya goyang terus. Berdansa.” ujar Glenn sebelum mengajak penonton untuk berdiri.

Malam itu, kawasan Indonesia Timur sukses menghipnotis penonton dengan pertunjukan musik yang atraktif dan dinamis. Dinginnya Ballroom Ritz Carlton Pacific Place Jakarta mampu dikalahkan oleh antusiasme ribuan penonton yang larut bergoyang mengikuti irama.

.

***
Foto-foto lain dari “The Great Indonesian Songbook, Sound From The East”:

Molucca Bamboowind Orchestra The Great Indonesian Songbook Lea Simanjuntak musisi konser The Great Indonesian Songbook, Sound From The East


View the original article here

0 comments:

Loading....

Post a Comment