Wednesday, January 16, 2013

Kalimilk, stimulan malam di Yogyakarta

Mencari stimulan malam pada secangkir kopi hangat dan bir dingin, ah mainstream banget. Saatnya beredar ke kafe yang gak pasaran, kafe susu misalnya.

“Kafe apa sih ini? Bikin penasaran, habis laris banget dari pagi sampai tengah malam,” gumam sopir taksi yang membawa saya melewati Jalan Kaliurang, kilometer 4,9, Sleman, Yogyakarta, sore pertengahan November.

Saya sepikiran dengan pak sopir. Beberapa kali melintas di Jalan Kaliurang Yogyakarta, kafe yang satu ini memang selalu mencuri perhatian. Bangunannya berkelas, sebaliknya motor bebek merajai lahan parkir.

Akhirnya, satu malam saya memutuskan berkunjung.  Saya disambut tulisan mencolok Kalimilk (nama kafe tersebut), tulisan Neneners Palace pada pintu masuk, dan pelayan berpenampilan muda yang mengantar saya ke meja yang masih kosong.

Neneners Palace Kalimilk Neneners adalah sapaan akrab bagi para pengunjung Kalimilk. Dalam Bahasa Indonesia, nenen adalah istilah yang dipakai untuk (bayi) menyusu pada ibu.

Saya mulai membolak-balik buku menu. Di buku menu, tertulis harga belum termasuk pajak, pemberdayaan pemuda, dan kesejahteraan petani Indonesia. Yang membuat saya terkejut bukan kalimat itu, tetapi banyaknya minuman serba susu yang ditawarkan. Susu hangat memiliki varian rasa karamel, cokelat, kopi, hazelnut, oat, dan moka. Sedangkan susu dingin dimix dengan 21 varian rasa, diantaranya rasa green tea, cookies (oreo), pisang, wortel, markisa, nangka, jagung, durian, anggur, stroberi, lychee, mangga, dan sirsak.

Kalimilk Segelas susu hangat porsi kecil di Kalimilk ampuh mengusir dinginnya cuaca Yogyakarta sehabis diguyur hujan seharian. Kafe susu Kalimilk terbilang sukses mengangkat tradisi minum susu menjadi gaya hidup.

Hanya dengan merogoh kocek Rp8.000-an, neneners sudah bisa nongkrong bersama segelas susu di Kalimilk. Susu ‘termahal’ di Kalimilk  dibanderol Rp20 ribu per porsi Gajah. Dibilang mahal tidak juga, sebab susu ini disajikan dalam gelas bir berukuran raksasa.

Sesuai namanya, Kalimilk yang kependekan dari Kaliurang Milk, bahan baku susu murni di kafe ini disuplai dari daerah penghasil susu sapi di sekitar Kaliurang. Antara lain Pakem, Wonorejo, dan Cangkringan. Selain susu, dapur Kalimilk juga meracik yoghurt, sandwich, risoles keju, french fries, fettucini, omelet, dan es teh.

KALIMILK Penampakan lantai bawah kafe susu Kalimilk, lewat tengah malam masih ramai.

Lewat tengah malam Kalimilk di Kaliurang 4,5 masih ramai. Warga Yogyakarta tampak asik nongkrong ditemani secangkir susu hangat, obrolan, dan gadget untuk menyebar eksistensi di dunia maya. Nongkrong di bawah cukup asik, walau pendingin ruangannya lumayan bikin menggigil. Tersedia juga ruangan semi terbuka di lantai atas, tetapi karena terbuka maka tak jarang tempat ini juga tempat kumpul neneners yang doyan merokok.

KALIMILK Lantai dua didesain semi terbuka.

Mencari susu untuk memompa semangat di hari yang melelahkan memang tidak biasa, tetapi justru ini keunikan yang menjadi jualan Kalimilk. Terbukti kafe susu tersebut cukup menjanjikan dari segi bisnis, cabangnya menjamur di kawasan Kaliurang dan mulai 10 Januari 2013 Kalimilk membuka kafe baru mereka di Kota Solo, Jawa Tengah. Selain menyabet penghargaan sebagai Susu Modern Pertama dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, konsep Kalimilk juga membawa penghargaan Juara 1 Wirausaha Muda Bank Mandiri.

Ingin nongkrong berjam-jam di tempat happening tanpa harus keluar banyak uang? Kalimilk boleh jadi tempat yang sesuai.


View the original article here

0 comments:

Loading....

Post a Comment